PUBLIKASI 


2024

ETIKA EKOLOGI DALAM KEARIFAN LOKAL “SASI” DI MALUKU

Authors Brando Zeth Maatoke, Irene Ludji, Suwarto Adi

Publication date 2024/6/30

Journal Jurnal Basataka (JBT)

Volume 7

Issue 1

Pages 140-149

Description

Tulisan ini bertujuan untuk menggali etika ekologi dari kearifan lokal sasi. Sasi merupakan salah satu kearifan lokal dari masyarakat Maluku. Sasi dipraktekan sebagai upaya menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam ciptaan. Maka dari itu, sasi sering digunakan sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dengan pedoman dalam kearifan ini, alam tetap dijaga di tengah meningkatnya sifat antroposentris dari manusia. Selain itu, sasi memberikan paradigma baru bahwa alam bukanlah objek dari manusia, tetapi merupakan subjek. Maka dari itu, kearifan lokal sasi mengandung nilai-nilai etis yang perlu digali sebagai bagian dari etika ekologi. Teori yang akan dijadikan sebagai landasan teori dalam menggali etika ekologi dari tradisi sasi adalah teori deep ekology dari Arnev Ness. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskritif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sasi mengadung sejumblah nilai etis, misalnya kebaikan, kesetaraan dan solidaritas. Nilai tersebut dapat dijadikan sebagai kaidah dalam membangun hubungan dengan alam semesta. Dalam hubungan tersebut, ekosistem hutan tetap terjaga serta perkembangbiakan flora dan fauna yang ada di hutan dan laut dapat berjalan dengan baik.

 

Ketika Semua yang Hidup adalah Saudara: Gagasan Spiritualitas Ekologi Transformatif pada Masyarakat Adat Samin-Sedulur Sikep dalam menghadapi Krisis Lingkungan di Pegunungan …

Authors Johan Kristian Filipus, Irene Ludji, Agus Supratikno

Publication date 2024/6/13

Journal KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Volume 10

Issue 1

Pages 115-133

Description

Alam adalah rumah bersama bagi seluruh makhluk hidup, karena itu maka kelestariannya harus dijaga agar memberikan kualitas hidup yang baik bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Untuk mewujudkan keharmonisan antar makhluk hidup sebagai penghuni alam, maka gagasan etika lingkungan dapat menjadi alat untuk mempromosikan kelestarian ekosistem lingkungan hidup di planet Bumi. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi gagasan spiritualitas ekologi transformatif pada masyarakat adat samin-sedulur sikep, dan menganalisa keterhubungan masyarakat adat samin-sedulur sikep sebagai human dengan alam yang menempatkan entitas diluar manusia sebagai sedulur (saudara). Dalam mendiskusikan spiritualitas ekologi yang transformatif, artikel ini menggunakan pendekatan ekofeminis dan paradigma masyarakat adat. Telaah ini menunjukan bahwa masyarakat adat samin-sedulur sikep menempatkan alam dalam relasi inter-subjektif, sehingga memiliki peluang untuk dikonstruksi dalam sebuah diskursus etika lingkungan yang transformatif agar dapat menciptakan perdamaian ekologis demi keutuhan ciptaan. Dengan demikian, gagasan paradigmatik pada epistemologis modern yang menempatkan manusia sebagai antroposentris dan alam sebagai objek, dapat digeser dengan paradigma epistemologi pengetahuan lokal masyarakat adat.

 

Kritik Etika Kristen Feminis atas Sikap GMIT Ebenhaezer Naimuti Terhadap Praktik Adat Suus Oef

Authors Thresia Nina Ora, Irene Ludji

Publication date 2024/5/31

Journal Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi

Volume 5

Issue 1

Pages 88-103

Description

Artikel ini membicarakan sikap Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Ebenhaezer Naimuti terhadap praktik adat suus oef (air susu ibu) di Desa Nekmese, Amarasi Selatan dengan menggunakan perspektif etika Kristen feminis. Suus oef adalah bagian dari pemberian mahar oleh pihak keluarga mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan sebelum pernikahan. Suus oef diberikan dalam bentuk sejumlah uang yang ditetapkan oleh paman dari mempelai perempuan. Dalam praktiknya, sejumlah uang yang ditetapkan untuk suus oef oleh paman mempelai perempuan dan telah dibayar lunas mempengaruhi perlakuan laki-laki terhadap mempelai perempuan. Perempuan dianggap sudah menjadi milik laki-laki lewat pembayaran suus oefdan oleh karena itu posisinya sebagai subjek atau manusia seutuhnya kurang mendapat perhatian.

 

Tinjauan Etika Anti-Kekerasan Terhadap Peran Orang Tua Dalam mendidik Remaja 15-17 Tahun Di GMIT Emaus Liliba

Authors Whilly Mesakh Mboro, Irene Ludji, Astrid Bonik Lusi

Publication date 2024/4/25

Journal CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika

Volume 5

Issue 1

Pages 43-61

Description

Pada dasarnya, etika anti-kekerasan ingin mengajak para orang tua memainkan tugas serta perannya sebagai seorang pendidik anti-kekerasan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif-deskriptif. Diharapkan melalui pendekatan naratif-deskriptif, konteks dapat diselidiki dalam upaya melihat bagaimana peran orang tua menjadi pendidik. Di GMIT Emaus Liliba, kasus kekerasan terhadap anak cukup tinggi dan sangat disayangkan kekerasan justru dilakukan oleh orang-orang terdekat, seperti orang tua dan anggota keluarga lainnya. Sebagian besar orang tua di GMIT Emaus Liliba memahami bahwa pada usia remaja, seorang anak perlu dididik dengan penuh perhatian dan kasih sayang namun bagi mereka kekerasan juga diperlukan jika anak tidak taat. Robert L. Holmes meyakini bahwa kesadaran, kekonsistenan dan sikap pantang menyerah adalah langkah awal upaya orang tua menghadirkan pola didik yang baru dan kreatif bersifat anti-kekerasan. 

 

Tinjauan Etika Kristen terhadap Posisi dan Peran GTM Jemaat Lumika'dalam Penanganan Kasus Hamil Menghamili di Luar Nikah

Authors Irene Ludji, Suwarto Adi

Publication date 2024/3/9

Description 

Penelitian ini membahas tentang posisi dan peran Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Lumika' dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik wawancara (interview). Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menganalisis posisi dan peran GTM Jemaat Lumika' dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah menurut perspektif etika Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GTM Jemaat Lumika' hadir memposisikan diri sebagai lembaga dan melaksanakan perannya sebagai pendamping dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah. GTM Jemaat Lumika’ menjadikan etika seksual Kristen sebagai prinsip dasar dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah yang dilakukan, dengan pemahaman bahwa seksualitas yang berujung pada kehamilan di luar nikah merupakan suatu perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar, perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Selain itu, GTM Jemaat Lumika’ juga melakukan penanganan dengan tetap berpatokan pada aturan mengenai perkawinan yang telah ditetapkan di dalam tata dasar dan tata rumah tangga GTM, penanganan dilakukan dengan pelaksanaan pastoral dan pendampingan kepada yang bersangkutan bahkan kepada keluarga besarnya. GTM Jemaat Lumika’ juga menjadi wadah pengakuan dosa bagi mereka yang bersangkutan dengan kasus hamil menghamili di luar nikah.

 2023

Ukiran ‘Passura’Toraja Sebagai Simbol Identitas Komunitas Kristen Di Buntao Kabupaten Toraja Utara: Perspektif Clifford Geertz

Authors Harlin Palanta, Irene Ludji, Izak YM Lattu

Publication date 2023/12/31

Journal Jurnal Basataka (JBT)

Volume 6

Issue 2

Pages 296-309

Description

Ukiran passura’bagi suku Toraja menunjukkan simbol identitas, tidak hanya menjadi simbol ciri khas sampai masa kini. Namun, ukiran passura’merupakan simbol yang menggambarkan kisah kehidupan sehari-hari berwujud pada aktivitas nyata, melalui pemahaman, pengalaman dan kepercayaan yang bersifat trasenden, kemudian dimuat dalam nilai-nilai budaya dan ritus dalam masyarakat Toraja. Selain itu, ukiran passura’menyangkut benda, atau peristiwa para leluhur disebut dengan istilah kepercayaan Aluk Todolo, diteruskan secara historis dalam wujud simbol melalui, mitos, dan upacara keagamaan sebagai alat untuk memahami setiap tindakan sosial masyarakat. Clifford Geertz menekankan bahwa, simbol adalah suatu hal yang bersifat faktual sebab, terdapat pola makna-makna yang kemudian akan diinterpretasikan untuk mewujudkan pada suatu tindakan sosial. Penulisan ini, fokus menganalisis makna-makna ukiran passura’yang menjadi simbol identitas komunitas Kristen masyarakat Buntao Toraja Utara. Jenis dan model ukiran pada konteks Toraja ada 150 jenis ukiran passura’. Oleh karena itu, penulis hanya mengkaji dasar-dasar ukiran passura antara lain: ukiran passura’pa’Barre Alllo, Pa’Manuk Londong, Pa’Tedong dan Pasusuk. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Dengan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka untuk membantu penulis melihat makna ukiran passura’sebagai simbol identitas dalam komunitas Kristen.

 

 

Konsep Etika Sosial dalam Pandangan Ketuhanan Jean-Luc Marion di Era Postmodern

Authors Rudolfo Jacob Manusiwa, Irene Ludji, Izak Y. M. Lattu

Publication date 2023

Journal Studia Philosophica Et Theologica

Volume 23

Issue 2

Pages https://doi.org/10.35312/spet.v23i2

Publisher DOI: https://doi.org/10.35312/spet.v23i2.524

Description

Penelitian ini berangkat dari keprihatinan atas disharmoni di ruang kehidupan sosial pada era postmodern. Secara spesifik penelitian ini mendeskripsikan konsep etika sosial dalam pandangan ketuhanan Jean-Luc Marion. Dalam penelitian ini penulis menemukan dan memahami sumbangan pemikiran Jean-Luc Marion mengenai wajah sebagai icon dalam kehidupan bersama di era postmodern. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa gagasan Jean-Luc Marion memenuhi karakteristik konsep etika sosial. Sehingga gagasan Jean-Luc Marion dapat berkontribusi dalam merumuskan etika sosial. Etika sosial Jean-Luc Marion tampak pada relasi manusia dengan Tuhan (relasi icon) dan manusia dengan manusia (memandang wajah sebagai icon). Jean-Luc Marion menawarkan untuk menghidupi relasi icon dan menolak relasi idol. Relasi icon sebagai orientasi etis memandang Tuhan di era postmodern. Relasi icon relevan untuk mengeliminasi klaim kebenaran (Tuhan) dalam kerangka menampilkan kembali watak pemeluk agama yang inklusif, ramah, dan tindakan konstruktif apresiatif terhadap setiap kekhasan kepelbagaian definisi dan konsep ketuhanan. Relasi icon menghidupi nilai-nilai inklusif, menerima dan terbuka terhadap kebenaran plural (definisi dan konsep Tuhan) serta memandang kebenaran sebagai relatif. Selanjutnya relasi manusia dengan manusia dalam pemahaman Marion berbicara secara fenomenologis dan bercorak normatif.


Sam-Ae Spirit and Folklore: Local Theology as Listening to the Voice from the Social Margin

Authors Izak Y M Lattu, Irene Ludji

Publication date 2023/12

Book Sam-Ae Spirit Amid Planetary 'Spirits'

Pages 101-1014

Publisher Yonsei University press

 

Konflik dan Peran Profetis-Normatif Pendeta: Kajian Etika Sosial Kristen

Authors Nadya Nakamnanu, Irene Ludji

Publication date 2023/10/12

Source Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi

Volume 4

Issue 2

Pages 28-40

Description

This paper reviews Christian social ethics on the prophetic-normative role of pastors in dealing with the rejection of the construction of Gereja Masehi Injili di Timor Bethlehem Oeluan-North Central Timor. The pastor's prophetic-normative role in this study refers to the ability to convey actual teachings that originate from moral responsibility based on the Christian faith. This is qualitative research where data collection was conducted through interviews, observation, and literature study. The study results show that in carrying out the prophetic-normative role, a pastor is seen as, first, parents and shepherds whose presence creates calm and rejection of violence in the congregation. Second, as a solidarity leader who strengthens the congregation. This study concludes that the pastor understands her prophetic-normative role through her calling to serve the congregation despite threats of violence.

 

Tinjauan Etika Kepemimpinan Kristen Terhadap Kolegialitas Pelayan Di GPIB ATK Ambarawa

Authors Simon Julianto Paulin Maureel Titiheru, Irene Ludji

Publication date 2023/6

Journal Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen

Volume 8

Issue 1

Pages 1-18

Publisher https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.111

Description

Quality church service is closely related to the relationship between ministers. Relationships that are seen as unequal between ministers can negatively affect the quality of service in the church. This article discusses the impact of unequal relations between servants on service effectiveness and proposes the value of collegiality as the main principle that must be considered together. Collegiality is a sense of loyalty of friends to colleagues. The purpose of this study is to analyze leadership practices and the role of collegiality of servants in GPIB ATK Ambarawa from the perspective of Christian leadership ethics. The research method used is qualitative with a type of descriptive writing to make an accurate description of facts related to the phenomenon under investigation. The results of this study show that in terms of building collegiality relationships in terms of Christian leadership ethics, the servants at GPIB ATK Ambarawa, still need to improve their quality. This is because there are still some weaknesses in the collegiality relationship that exists between servants at GPIB ATK Ambarawa.

 

Onen Culture as a Traumatic Counseling Approachfor the Timorese Hoineno Ex-East Timor

Authors Yenry Anastasia Pellondou, Jacob Daan Engel, Rama Tulus Pilakoannu, Irene Ludji

Publication date 2023/3/2

Journal International Journal of Entrepreneurship and Business Development

Volume 6

Issue Number 02

Pages 327-332

PublisherIJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development) eISSN 2597-4785 pISSN 2597-4750

Description

Purpose: Past traumatic experiences often hinder a person's transformation and progress. When mental health is disrupted due to unpleasant events in the past, it is necessary to provide traumatic counseling services.

Design/methodology/approach: This research, healing in traumatic counseling, uses Onen culture as its approach. Through observation and interviews, this qualitative research examines the phenomena that occur in the lives of the Timorese Hoineno Ex-Timtim.

Findings: The meaning contained in one moment of grief can be a cultural-based traumatic counseling approach for the Timorese Hoineno Ex-Timtim to start a new life after returning to Timor.

 

Kajian Etika Anti-Kekerasan terhadap Peran Tradisi Mandome Garanggaran Masyarakat Talaud dalam Mendorong Perdamaian Sosial

Authors Elma Friska Elo, Irene Ludji

Publication date 2023

Journal KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi

Volume 9

Issue 2

Pages 173-188

Description

Tulisan ini mempresentasikan kajian etika anti-kekerasan oleh Benhard Hairing dan Malcolm Brownlee terhadap tradisi Mandome Garanggaran masyarakat Talaud di Sulawesi Utara. Mandome Garanggaran adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Talaud dalam menyelesaikan permasalahan sosial tanpa kekerasan. Ada dua simbol yang digunakan dalam tradisi Mandome Garanggaran yaitu api yang diartikan sebagai hati yang panas dan air yang menyejukkan hati yang panas. Air dipakai untuk memadamkan api sebagai simbol selesainya perselisihan dalam masyarakat. Tradisi Mandome Garanggaran dilaksanakan setiap tahun pada bulan November. Dalam praktiknya, tradisi Mandome Garanggaran menunjukkan nilai penghargaan terhadap sesama manusia yang memiliki harkat dan martabat setara serta penerimaan terhadap perbedaan. Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam tradisi Mandome Garanggaran melakukannya atas dasar kesadaran akan tanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan bersama yang harmonis. Teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara semi terstruktur, observasi non-partisipatoris dan studi pustaka. Hasil analisa menunjukkan bahwa tradisi Mandome Garanggaran adalah media perdamaian sosial yang efektif bagi masyarakat Talaud karena di dalamnya dapat ditemukan nilai-nilai etika anti-kekerasan yang berakar dalam pemahaman individu, komunitas, serta dewat adat dalam menciptakan kehidupan yang harmonis di Talaud.

 

Pemahaman Kader GMKI Salatiga terkait Rasionalitas Iman ditinjau dari Pemikiran Alvin Plantinga

Authors Irene Ludji, Suwarto Adi

Publication date 2023

Description

Penelitian ini berfokus pada pemahaman kader GMKI Salatiga tentang rasionalitas iman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif dengan terlibat langsung dengan subjek penelitian, dan wawancara terstruktur terhadap informan kunci yakni Badan Pengurus Cabang (BPC) dan anggota biasa GMKI Salatiga. Melalui penelitian yang telah dilakukan, didapati kader GMKI Salatiga memahami bahwa iman Kristen rasional. Iman dipahami sebagai kemampuan untuk percaya pada hal yang tidak dapat dijangkau indera manusia. Iman dapat terbentuk karena kesadaran individu untuk mempelajari konsep yang diimani atau melalui lingkungan melalui sesama manusia yang mengarahkan untuk melakukan hal-hal positif. Seperti yang dikemukakan oleh Alvin Plantinga bahwa Tuhan memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat percaya pada eksistensi-Nya melalui desain kognitif dalam diri manusia. Hal inilah yang membuat iman Kristen rasional karena itu merupakan keyakinan mendasar yang dapat dibenarkan tanpa argumentasi filosofis pada keyakinan lain. Kemampuan untuk percaya pada eksistensi Tuhan ini dapat mengalami perkembangan jika manusia ada dalam lingkungan yang positif, perasaan kebergantungan ketika menghadapi masalah, dan kader dihadapkan dengan kemegahan alam.

 

PERAN PUSAT PENGEMBANGAN ANAK IO-497 BENYAMIN OEBUFU DALAM PEMULIHAN SPIRITUALITAS PASCA SIKLON SEROJA DITINJAU DARI PERSPEKTIF ETIKA SOLIDARITAS

Authors Deva Arifia Doki, Irene Ludji, Mariska Lauterboom

Publication date 2023

Journal Jurnal Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Volume 12

Issue 2

Pages https://doi.org/10.24071/jt.v12i02.6347

Publisher https://doi.org/10.24071/jt.v12i02.6347

Description

Penelitian ini berfokus pada Peran Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO-497 Benyamin Oebufu dalam aksi solidaritasnya untuk mengupayakan pemulihan spiritualitas bagi 86 jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Benyamin Oebufu yang merasakan langsung dampak bencana siklon Seroja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur terhadap informan kunci yaitu pendeta, koordinator PPA, staff, mentor dan keluarga korban bencana siklon Seroja di GMIT Benyamin Oebufu. Melalui proses penelitian didapati ada dua dampak yang memengaruhi spiritualitas jemaat korban bencana siklon Seroja yakni dampak secara materi berupa kehilangan rumah dan secara psikis berupa trauma. Melihat pergumulan yang dihadapi jemaat maka GMIT Benyamin Oebufu dan PPA langsung tanggap akan dampak bencana siklon Seroja. Upaya yang dilakukan antara lain seperti melakukan kegiatan trauma healing untuk anak-anak yang terdampak dan bekerja sama dengan Yayasan Compassion Indonesia (YCI) untuk membangun hunian yang baru bagi keluarga yang rumahnya hancur. Berbagai upaya yang telah dilakukan merupakan bentuk solidaritas sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab etis untuk peduli kepada sesama yang menderita, seperti yang dikemukakan oleh Rebecca Todd Peters mengenai empat tugas etika solidaritas.

 

Roles of Solidarity Ethics in Protection of Women and Children during Pandemic

Authors Irene Ludji

Publication date 2023

Book Pandemic, Food Resilience, and Ecological Justice (an Indonesian Context)

Pages 167

 

Panduan PPKS di Perguruan Tinggi

Authors Arianti Ina Restianti Hunga, Ajeng Ayu Widiastuti, Kristina Roseven Nababan, Jodelin Muninggar, Irene Ludji, l Purwanti Kusumaningtyas

Publication date 2023

Pages 48

 

2022

Kajian Etis-Teologis terhadap Peran Pendeta dalam Pengambilan Keputusan di GKJ Salatiga Selatan

Authors Gabriella Kirana Mutiara Purba, Gunawan Yuli Agung Suprabowo, Irene Ludji

Publication date 2022/12

Journal Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika

Volume 5

Issue 2

Pages 212-232

Publisher https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.366

Description

Pada GKJ Salatiga Selatan pendeta tidak menempati posisi sebagai pemimpin secara organisatoris, ketua majelis. Pendeta terikat dan diatur oleh sistem birokrasi di dalam gereja, termasuk dalam mekanisme pengambilan keputusan. Berdasarkan data yang diperoleh pada GKJ Salatiga Selatan, pendeta memiliki peranan sebagai pengajar, penengah, dan konselor pastoral dalam pengambilan keputusan. Ketiga peranan ini memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Adapun salah satu ciri khas dari proses pengambilan keputusan etis di GKJ Salatiga Selatan adalah musyawarah. Musyawarah diyakini sebagai salah satu langkah untuk menemukan kehendak Allah dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Selain itu, musyawarah juga membantu majelis gereja menyelesaikan dilema moral yang dialami secara individu ketika akan mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang diambil diharapkan adalah keputusan etis-teologis yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak menentang nilai-nilai ajaran Yesus, khususnya nilai kasih. Indikator dari keputusan yang diambil merupakan keputusan yang etis-teologis atau tidak adalah dengan melihat dampak dari keputusan tersebut. Jika suatu keputusan berdampak positif maka keputusan tersebut dinilai benar dan sesuai dengan kehendak Allah, begitupun sebaliknya. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan memberikan tinjauan etis-teologis terhadap peran pendeta dalam pengambilan keputusan di GKJ Salatiga Selatan.

 

Infodemi Di Tengah Pandemi Menurut Perspektif Immanuel Kant

Authors Juliati Elisabeth Seran, Irene Ludji

Publication date 2022/11/30

Journal PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

Volume 18

Issue 2

Pages 185-197

Description

Infodemic in the middle of a pandemic is a crucial problem because the issue has become a phenomenon that morally harms the quality of human life. The amount of information on social media related to COVID-19 includes hoaxes that lead users to wrong thinking and acting. In Indonesia, many negative cases occur due to consuming scams on social media. Seeing the infodemic amid the pandemic, the authors used Immanuel Kant's ethical theory to analyze the phenomenon. Kant's ethics theory emphasizes the role of individuals as moral agents. The results from this analysis show that individuals' inability to play their part as moral agents allows the development of an infodemic in the middle of a pandemic. Apathy in accepting and disseminating information to others without verification is unethical and ultimately influences the quality of the community's life.

 

Tinjauan Teori Tindak Tutur terhadap Dampak Khotbah Radio Gereja Kristen Muria Indonesia Perjanjian-Nya, Kabanjahe di tengah Pandemi Covid-19

Authors Asyrelina March Br Barus, Irene Ludji

Publication date 2022/12/28

Journal Integritas: Jurnal Teologi

Volume 4

Issue 2

Pages 104-115

Description

Artikel ini membahas tentang tinjauan teori tindak tutur terhadap dampak khotbah radio GKMI Perjanjian-Nya, Kabanjahe di tengah pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Artikel ini terdiri atas tiga bagian. Di bagian pertama, penulis membahas tentang pandemi COVID-19 dan pelayanan yang dilakukan oleh GKMI Perjanjian-Nya selama masa pandemi. GKMI Perjanjian-Nya melakukan pelayanan kreatif di tengah pandemi dengan memanfaatkan media radio. Tujuan pelayanan yang dilakukan melalui media radio adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan spiritualitas komunitas di tengah pandemi. Di bagian kedua, penulis membahas tentang teori tindak tutur yang dipelopori oleh John Langshaw Austin dan dikembangkan oleh Anna Cho. Teori tindak tutur yang digunakan dalam analisa artikel ini didasarkan terutama pada definisi lokusi, illokusi, dan perlokusi yang dijabarkan oleh Cho. Pada bagian ketiga, penulis memaparkan data hasil penelitian dan analisa dengan menggunakan kajian teori tindak tutur. Artikel ini menyimpulkan bahwa pelayanan khotbah radio yang dilakukan oleh GKMI

 

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII

Authors Ph.D Irene Ludji, M.Si Rinny Kaligis, M.Th Ed. Dr. Daniel Nuhamara

Publication date 2022

Volume 1

Pages 202

Publisher Penerbit ANDI

 

Dinamika Religiositas dalam Pancasila dan Dasar Etis Soldiaritas Berbangsa di Masa Pandemi Covid-19

Authors Ph.D Irene Ludji

Publication date 2022

Book Sosiologi Agama di Indonesia: Kesatuan, Keadilan, dan Kekerasan

Volume 1

Pages 6-25

Publisher BPK Gunung Mulia

 

Sosiologi Agama di Indonesia: Kesatuan, Keadilan dan Kekerasan

Authors Ed. Suwarto Adi, Irene Ludji, Iky Sumarthina Putri P, Jacob Daan Engel, Tony Tampake

Publication date 2022

Volume 1

Pages 297


Proceedings Healing and Empowering: Towards a Healing and Empowering Religious Education in Digital Technology Era

Authors Ed. Irene Ludji, Iky Sumarthina P Prayitno, Mariska Lauterboom

Publication date 2022

Conference International Seminar 53rd Anniversary of the Faculty of Theology Satya Wacana Christian University

Volume 1

Issue 1

Pages 64

 

2021

Peran Etika Solidaritas dalam Perlindungan Perempuan dan Anak di Masa Pandemi Covid-19

Authors Irene Ludji

Publication date 2021/3

Book Ekofeminisme V: Pandemi Covid-19, Resilensi, dan Regenerasi Kapitalisme

Volume 5

Pages 178-195

Publisher Parahita Press

 

The Ethics of Solidarity in a [Dis] Connected World: Revisiting the Idea of Solidarity in Karol Wojtyla’s The Acting Person

 

Authors Irene Ludji

Publication date 2021

Institution The Claremont Graduate University

 

Description

The 21 st century is clearly the age of information. This age of information is crucial in human progress because human beings are informational beings. The 21 st century has been shaped by the massive use of information technology, which in turn created a previously unimaginable level of global connectivity. Central to this change is the internet that makes instant interconnectivity possible. This dynamic innovation has drastically and permanently changed our lives as interdependent social beings. The seemingly appealing world has become an integral part of the 21 st century is bringing about dramatic social change, where we are connected but also disconnected: we have instant communication with the other but no real awareness of the other; we can quickly form an online community, but we are slow in understanding the true meaning of community.

 

Dinamika Religiositas dalam Pancasila dan Dasar Etis Solidaritas Berbangsa di Masa Pandemi Covid-19

Authors Ph.D Irene Ludji

Publication date 2021

Conference Seminar Agama-Agama ke-36 PGI

 

2020

The Acting Person on the US-Mexico Border: Revisiting Karol Wojtyla’s Idea of Being a Neighbor

 

Authors Irene Ludji

Publication date 2020/9/10

Journal Indonesian Journal of Theology

Volume 8

Issue 1

Pages 62-76

 

Description

Artikel ini membahas gagasan Karol Wojtyla tentang the acting person yang diletakan dalam konteks migran dan sukarelawan kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Artikel ini terbagi atas tiga bagian. Pada bagian pertama, dibahas konteks yang dihadapi oleh migran dan sukarelawan kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Para migran harus menghadapi berbagai bentuk kekerasan di perbatasan, dan para sukarelawan kemanusiaan memilih untuk bersama-sama berjuang dengan mereka untuk keluar dari situasi ini. Pada bagian kedua, dijelaskan ide-ide utama yang dipresentasikan oleh Karol Wojtyla dalam buku “The Acting Person” yang diterbitkan pada tahun 1969 sebelum ia ditabiskan menjadi Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1978. Di dalam buku tersebut, Karol Wojtyla membahas pentingnya konsep the acting person lewat partisipasi secara sadar dalam tindakan solidaritas dengan orang lain untuk mencapai kebaikan bersama (common good). Pada bagian ketiga, disajikan refleksi kritis tentang hubungan antara konteks migran dan pengalaman kerja kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko dengan gagasan Wojtyla tentang the acting person sebagai sesama manusia (neighbor). Dengan menempatkan ide Karol Wojtyla dalam dialog dengan konteks di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko, saya berharap dapat memperluas aplikasi pemikiran Wojtyla dalam diskusi kontemporer.