PUBLIKASI
2024
ETIKA EKOLOGI
DALAM KEARIFAN LOKAL “SASI” DI MALUKU
Authors Brando Zeth Maatoke, Irene Ludji, Suwarto Adi
Publication date 2024/6/30
Journal Jurnal Basataka (JBT)
Volume 7
Issue 1
Pages 140-149
Description
Tulisan ini bertujuan untuk menggali etika
ekologi dari kearifan lokal sasi. Sasi merupakan salah satu kearifan lokal dari
masyarakat Maluku. Sasi dipraktekan sebagai upaya menjaga keseimbangan antara
manusia dengan alam ciptaan. Maka dari itu, sasi sering digunakan sebagai
pedoman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dengan pedoman dalam kearifan
ini, alam tetap dijaga di tengah meningkatnya sifat antroposentris dari
manusia. Selain itu, sasi memberikan paradigma baru bahwa alam bukanlah objek
dari manusia, tetapi merupakan subjek. Maka dari itu, kearifan lokal sasi
mengandung nilai-nilai etis yang perlu digali sebagai bagian dari etika
ekologi. Teori yang akan dijadikan sebagai landasan teori dalam menggali etika
ekologi dari tradisi sasi adalah teori deep ekology dari Arnev Ness. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskritif
analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumen.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sasi mengadung sejumblah nilai etis,
misalnya kebaikan, kesetaraan dan solidaritas. Nilai tersebut dapat dijadikan
sebagai kaidah dalam membangun hubungan dengan alam semesta. Dalam hubungan
tersebut, ekosistem hutan tetap terjaga serta perkembangbiakan flora dan fauna
yang ada di hutan dan laut dapat berjalan dengan baik.
Authors Johan Kristian Filipus, Irene Ludji, Agus Supratikno
Publication date 2024/6/13
Journal KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi
Volume 10
Issue 1
Pages 115-133
Description
Alam adalah rumah bersama bagi seluruh makhluk
hidup, karena itu maka kelestariannya harus dijaga agar memberikan kualitas
hidup yang baik bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Untuk
mewujudkan keharmonisan antar makhluk hidup sebagai penghuni alam, maka gagasan
etika lingkungan dapat menjadi alat untuk mempromosikan kelestarian ekosistem
lingkungan hidup di planet Bumi. Artikel ini memiliki tujuan untuk
mengeksplorasi gagasan spiritualitas ekologi transformatif pada masyarakat adat
samin-sedulur sikep, dan menganalisa keterhubungan masyarakat adat
samin-sedulur sikep sebagai human dengan alam yang menempatkan entitas diluar
manusia sebagai sedulur (saudara). Dalam mendiskusikan spiritualitas ekologi
yang transformatif, artikel ini menggunakan pendekatan ekofeminis dan paradigma
masyarakat adat. Telaah ini menunjukan bahwa masyarakat adat samin-sedulur
sikep menempatkan alam dalam relasi inter-subjektif, sehingga memiliki peluang
untuk dikonstruksi dalam sebuah diskursus etika lingkungan yang transformatif
agar dapat menciptakan perdamaian ekologis demi keutuhan ciptaan. Dengan
demikian, gagasan paradigmatik pada epistemologis modern yang menempatkan
manusia sebagai antroposentris dan alam sebagai objek, dapat digeser dengan
paradigma epistemologi pengetahuan lokal masyarakat adat.
Kritik Etika
Kristen Feminis atas Sikap GMIT Ebenhaezer Naimuti Terhadap Praktik Adat Suus
Oef
Authors Thresia Nina Ora, Irene Ludji
Publication date 2024/5/31
Journal Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi
Volume 5
Issue 1
Pages 88-103
Description
Artikel ini membicarakan sikap Gereja Masehi
Injili di Timor (GMIT) Ebenhaezer Naimuti terhadap praktik adat suus oef (air
susu ibu) di Desa Nekmese, Amarasi Selatan dengan menggunakan perspektif etika
Kristen feminis. Suus oef adalah bagian dari pemberian mahar oleh pihak
keluarga mempelai laki-laki kepada keluarga mempelai perempuan sebelum
pernikahan. Suus oef diberikan dalam bentuk sejumlah uang yang ditetapkan oleh
paman dari mempelai perempuan. Dalam praktiknya, sejumlah uang yang ditetapkan
untuk suus oef oleh paman mempelai perempuan dan telah dibayar lunas
mempengaruhi perlakuan laki-laki terhadap mempelai perempuan. Perempuan
dianggap sudah menjadi milik laki-laki lewat pembayaran suus oefdan oleh karena
itu posisinya sebagai subjek atau manusia seutuhnya kurang mendapat perhatian.
Authors Whilly Mesakh Mboro, Irene Ludji, Astrid Bonik Lusi
Publication date 2024/4/25
Journal CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika
Volume 5
Issue 1
Pages 43-61
Description
Pada dasarnya, etika anti-kekerasan ingin
mengajak para orang tua memainkan tugas serta perannya sebagai seorang pendidik
anti-kekerasan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan naratif-deskriptif. Diharapkan melalui pendekatan
naratif-deskriptif, konteks dapat diselidiki dalam upaya melihat bagaimana
peran orang tua menjadi pendidik. Di GMIT Emaus Liliba, kasus kekerasan
terhadap anak cukup tinggi dan sangat disayangkan kekerasan justru dilakukan
oleh orang-orang terdekat, seperti orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Sebagian besar orang tua di GMIT Emaus Liliba memahami bahwa pada usia remaja,
seorang anak perlu dididik dengan penuh perhatian dan kasih sayang namun bagi
mereka kekerasan juga diperlukan jika anak tidak taat. Robert L. Holmes
meyakini bahwa kesadaran, kekonsistenan dan sikap pantang menyerah adalah
langkah awal upaya orang tua menghadirkan pola didik yang baru dan kreatif
bersifat anti-kekerasan.
Authors Irene Ludji, Suwarto Adi
Publication date 2024/3/9
Description
Penelitian ini membahas tentang posisi dan peran Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Lumika' dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik wawancara (interview). Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menganalisis posisi dan peran GTM Jemaat Lumika' dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah menurut perspektif etika Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GTM Jemaat Lumika' hadir memposisikan diri sebagai lembaga dan melaksanakan perannya sebagai pendamping dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah. GTM Jemaat Lumika’ menjadikan etika seksual Kristen sebagai prinsip dasar dalam penanganan kasus hamil menghamili di luar nikah yang dilakukan, dengan pemahaman bahwa seksualitas yang berujung pada kehamilan di luar nikah merupakan suatu perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar, perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Selain itu, GTM Jemaat Lumika’ juga melakukan penanganan dengan tetap berpatokan pada aturan mengenai perkawinan yang telah ditetapkan di dalam tata dasar dan tata rumah tangga GTM, penanganan dilakukan dengan pelaksanaan pastoral dan pendampingan kepada yang bersangkutan bahkan kepada keluarga besarnya. GTM Jemaat Lumika’ juga menjadi wadah pengakuan dosa bagi mereka yang bersangkutan dengan kasus hamil menghamili di luar nikah.
2023
Authors Harlin Palanta, Irene Ludji, Izak YM Lattu
Publication date 2023/12/31
Journal Jurnal Basataka (JBT)
Volume 6
Issue 2
Pages 296-309
Description
Ukiran passura’bagi suku Toraja menunjukkan simbol identitas, tidak hanya menjadi simbol ciri khas sampai masa kini. Namun, ukiran passura’merupakan simbol yang menggambarkan kisah kehidupan sehari-hari berwujud pada aktivitas nyata, melalui pemahaman, pengalaman dan kepercayaan yang bersifat trasenden, kemudian dimuat dalam nilai-nilai budaya dan ritus dalam masyarakat Toraja. Selain itu, ukiran passura’menyangkut benda, atau peristiwa para leluhur disebut dengan istilah kepercayaan Aluk Todolo, diteruskan secara historis dalam wujud simbol melalui, mitos, dan upacara keagamaan sebagai alat untuk memahami setiap tindakan sosial masyarakat. Clifford Geertz menekankan bahwa, simbol adalah suatu hal yang bersifat faktual sebab, terdapat pola makna-makna yang kemudian akan diinterpretasikan untuk mewujudkan pada suatu tindakan sosial. Penulisan ini, fokus menganalisis makna-makna ukiran passura’yang menjadi simbol identitas komunitas Kristen masyarakat Buntao Toraja Utara. Jenis dan model ukiran pada konteks Toraja ada 150 jenis ukiran passura’. Oleh karena itu, penulis hanya mengkaji dasar-dasar ukiran passura antara lain: ukiran passura’pa’Barre Alllo, Pa’Manuk Londong, Pa’Tedong dan Pasusuk. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Dengan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka untuk membantu penulis melihat makna ukiran passura’sebagai simbol identitas dalam komunitas Kristen.
Konsep Etika
Sosial dalam Pandangan Ketuhanan Jean-Luc Marion di Era Postmodern
Authors Rudolfo Jacob Manusiwa, Irene Ludji, Izak Y. M. Lattu
Publication date 2023
Journal Studia Philosophica Et Theologica
Volume 23
Issue 2
Pages https://doi.org/10.35312/spet.v23i2
Publisher DOI: https://doi.org/10.35312/spet.v23i2.524
Description
Penelitian ini berangkat dari keprihatinan
atas disharmoni di ruang kehidupan sosial pada era postmodern. Secara spesifik
penelitian ini mendeskripsikan konsep etika sosial dalam pandangan ketuhanan
Jean-Luc Marion. Dalam penelitian ini penulis menemukan dan memahami sumbangan
pemikiran Jean-Luc Marion mengenai wajah sebagai icon dalam kehidupan bersama
di era postmodern. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa gagasan Jean-Luc
Marion memenuhi karakteristik konsep etika sosial. Sehingga gagasan Jean-Luc
Marion dapat berkontribusi dalam merumuskan etika sosial. Etika sosial Jean-Luc
Marion tampak pada relasi manusia dengan Tuhan (relasi icon) dan manusia dengan
manusia (memandang wajah sebagai icon). Jean-Luc Marion menawarkan untuk
menghidupi relasi icon dan menolak relasi idol. Relasi icon sebagai orientasi
etis memandang Tuhan di era postmodern. Relasi icon relevan untuk mengeliminasi
klaim kebenaran (Tuhan) dalam kerangka menampilkan kembali watak pemeluk agama
yang inklusif, ramah, dan tindakan konstruktif apresiatif terhadap setiap
kekhasan kepelbagaian definisi dan konsep ketuhanan. Relasi icon menghidupi
nilai-nilai inklusif, menerima dan terbuka terhadap kebenaran plural (definisi dan
konsep Tuhan) serta memandang kebenaran sebagai relatif. Selanjutnya relasi
manusia dengan manusia dalam pemahaman Marion berbicara secara fenomenologis
dan bercorak normatif.
Sam-Ae Spirit and Folklore: Local Theology as Listening to the Voice from the Social Margin
Authors Izak Y M Lattu, Irene Ludji
Publication date 2023/12
Book Sam-Ae Spirit Amid Planetary 'Spirits'
Pages 101-1014
Publisher Yonsei University press
Konflik dan
Peran Profetis-Normatif Pendeta: Kajian Etika Sosial Kristen
Authors Nadya Nakamnanu, Irene Ludji
Publication date 2023/10/12
Source Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi
Volume 4
Issue 2
Pages 28-40
Description
This paper reviews Christian social ethics on
the prophetic-normative role of pastors in dealing with the rejection of the
construction of Gereja Masehi Injili di Timor Bethlehem Oeluan-North Central
Timor. The pastor's prophetic-normative role in this study refers to the
ability to convey actual teachings that originate from moral responsibility
based on the Christian faith. This is qualitative research where data
collection was conducted through interviews, observation, and literature study.
The study results show that in carrying out the prophetic-normative role, a
pastor is seen as, first, parents and shepherds whose presence creates calm and
rejection of violence in the congregation. Second, as a solidarity leader who
strengthens the congregation. This study concludes that the pastor understands
her prophetic-normative role through her calling to serve the congregation
despite threats of violence.
Tinjauan Etika
Kepemimpinan Kristen Terhadap Kolegialitas Pelayan Di GPIB ATK Ambarawa
Authors Simon Julianto Paulin Maureel Titiheru, Irene Ludji
Publication date 2023/6
Journal Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen
Volume 8
Issue 1
Pages 1-18
Publisher https://doi.org/10.52104/harvester.v8i1.111
Description
Quality church service is closely related to
the relationship between ministers. Relationships that are seen as unequal
between ministers can negatively affect the quality of service in the church.
This article discusses the impact of unequal relations between servants on
service effectiveness and proposes the value of collegiality as the main
principle that must be considered together. Collegiality is a sense of loyalty
of friends to colleagues. The purpose of this study is to analyze leadership
practices and the role of collegiality of servants in GPIB ATK Ambarawa from
the perspective of Christian leadership ethics. The research method used is
qualitative with a type of descriptive writing to make an accurate description
of facts related to the phenomenon under investigation. The results of this
study show that in terms of building collegiality relationships in terms of
Christian leadership ethics, the servants at GPIB ATK Ambarawa, still need to
improve their quality. This is because there are still some weaknesses in the
collegiality relationship that exists between servants at GPIB ATK Ambarawa.
Onen Culture as
a Traumatic Counseling Approachfor the Timorese Hoineno Ex-East Timor
Authors Yenry Anastasia Pellondou, Jacob Daan Engel, Rama Tulus Pilakoannu, Irene Ludji
Publication date 2023/3/2
Journal International Journal of Entrepreneurship and Business Development
Volume 6
Issue Number 02
Pages 327-332
PublisherIJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development) eISSN 2597-4785 pISSN 2597-4750
Description
Purpose: Past traumatic experiences often
hinder a person's transformation and progress. When mental health is disrupted
due to unpleasant events in the past, it is necessary to provide traumatic
counseling services.
Design/methodology/approach: This research,
healing in traumatic counseling, uses Onen culture as its approach. Through
observation and interviews, this qualitative research examines the phenomena
that occur in the lives of the Timorese Hoineno Ex-Timtim.
Findings: The meaning contained in one moment
of grief can be a cultural-based traumatic counseling approach for the Timorese
Hoineno Ex-Timtim to start a new life after returning to Timor.
Authors Elma Friska Elo, Irene Ludji
Publication date 2023
Journal KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi
Volume 9
Issue 2
Pages 173-188
Description
Tulisan ini mempresentasikan kajian etika
anti-kekerasan oleh Benhard Hairing dan Malcolm Brownlee terhadap tradisi Mandome
Garanggaran masyarakat Talaud di Sulawesi Utara. Mandome Garanggaran adalah
tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Talaud dalam menyelesaikan permasalahan
sosial tanpa kekerasan. Ada dua simbol yang digunakan dalam tradisi Mandome
Garanggaran yaitu api yang diartikan sebagai hati yang panas dan air yang
menyejukkan hati yang panas. Air dipakai untuk memadamkan api sebagai simbol
selesainya perselisihan dalam masyarakat. Tradisi Mandome Garanggaran
dilaksanakan setiap tahun pada bulan November. Dalam praktiknya, tradisi
Mandome Garanggaran menunjukkan nilai penghargaan terhadap sesama manusia yang
memiliki harkat dan martabat setara serta penerimaan terhadap perbedaan.
Masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam tradisi Mandome Garanggaran
melakukannya atas dasar kesadaran akan tanggung jawab untuk mewujudkan
kehidupan bersama yang harmonis. Teknik pengumpulan data yang meliputi
wawancara semi terstruktur, observasi non-partisipatoris dan studi pustaka.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tradisi Mandome Garanggaran adalah media
perdamaian sosial yang efektif bagi masyarakat Talaud karena di dalamnya dapat
ditemukan nilai-nilai etika anti-kekerasan yang berakar dalam pemahaman
individu, komunitas, serta dewat adat dalam menciptakan kehidupan yang harmonis
di Talaud.
Pemahaman Kader
GMKI Salatiga terkait Rasionalitas Iman ditinjau dari Pemikiran Alvin Plantinga
Authors Irene Ludji, Suwarto Adi
Publication date 2023
Description
Penelitian ini berfokus pada pemahaman kader
GMKI Salatiga tentang rasionalitas iman. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui
observasi partisipatif dengan terlibat langsung dengan subjek penelitian, dan wawancara
terstruktur terhadap informan kunci yakni Badan Pengurus Cabang (BPC) dan
anggota biasa GMKI Salatiga. Melalui penelitian yang telah dilakukan, didapati
kader GMKI Salatiga memahami bahwa iman Kristen rasional. Iman dipahami sebagai
kemampuan untuk percaya pada hal yang tidak dapat dijangkau indera manusia.
Iman dapat terbentuk karena kesadaran individu untuk mempelajari konsep yang
diimani atau melalui lingkungan melalui sesama manusia yang mengarahkan untuk
melakukan hal-hal positif. Seperti yang dikemukakan oleh Alvin Plantinga bahwa
Tuhan memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat percaya pada
eksistensi-Nya melalui desain kognitif dalam diri manusia. Hal inilah yang
membuat iman Kristen rasional karena itu merupakan keyakinan mendasar yang dapat
dibenarkan tanpa argumentasi filosofis pada keyakinan lain. Kemampuan untuk
percaya pada eksistensi Tuhan ini dapat mengalami perkembangan jika manusia ada
dalam lingkungan yang positif, perasaan kebergantungan ketika menghadapi
masalah, dan kader dihadapkan dengan kemegahan alam.
Authors Deva Arifia Doki, Irene Ludji, Mariska Lauterboom
Publication date 2023
Journal Jurnal Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Volume 12
Issue 2
Pages https://doi.org/10.24071/jt.v12i02.6347
Publisher https://doi.org/10.24071/jt.v12i02.6347
Description
Penelitian ini berfokus pada Peran Pusat
Pengembangan Anak (PPA) IO-497 Benyamin Oebufu dalam aksi solidaritasnya untuk
mengupayakan pemulihan spiritualitas bagi 86 jemaat Gereja Masehi Injili di
Timor (GMIT) Benyamin Oebufu yang merasakan langsung dampak bencana siklon
Seroja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur terhadap
informan kunci yaitu pendeta, koordinator PPA, staff, mentor dan keluarga
korban bencana siklon Seroja di GMIT Benyamin Oebufu. Melalui proses penelitian
didapati ada dua dampak yang memengaruhi spiritualitas jemaat korban bencana
siklon Seroja yakni dampak secara materi berupa kehilangan rumah dan secara
psikis berupa trauma. Melihat pergumulan yang dihadapi jemaat maka GMIT
Benyamin Oebufu dan PPA langsung tanggap akan dampak bencana siklon Seroja.
Upaya yang dilakukan antara lain seperti melakukan kegiatan trauma healing
untuk anak-anak yang terdampak dan bekerja sama dengan Yayasan Compassion Indonesia
(YCI) untuk membangun hunian yang baru bagi keluarga yang rumahnya hancur.
Berbagai upaya yang telah dilakukan merupakan bentuk solidaritas sebagai
manusia yang mempunyai tanggung jawab etis untuk peduli kepada sesama yang
menderita, seperti yang dikemukakan oleh Rebecca Todd Peters mengenai empat
tugas etika solidaritas.
Roles of Solidarity Ethics in Protection of
Women and Children during Pandemic
Authors Irene Ludji
Publication date 2023
Book Pandemic, Food Resilience, and Ecological Justice (an Indonesian Context)
Pages 167
Panduan PPKS di Perguruan Tinggi
Authors Arianti Ina Restianti Hunga, Ajeng Ayu Widiastuti, Kristina Roseven Nababan, Jodelin Muninggar, Irene Ludji, l Purwanti Kusumaningtyas
Publication date 2023
Pages 48
2022
Kajian
Etis-Teologis terhadap Peran Pendeta dalam Pengambilan Keputusan di GKJ
Salatiga Selatan
Authors Gabriella Kirana Mutiara Purba, Gunawan Yuli Agung Suprabowo, Irene Ludji
Publication date 2022/12
Journal Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika
Volume 5
Issue 2
Pages 212-232
Publisher https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.366
Description
Pada GKJ Salatiga Selatan pendeta tidak
menempati posisi sebagai pemimpin secara organisatoris, ketua majelis. Pendeta
terikat dan diatur oleh sistem birokrasi di dalam gereja, termasuk dalam
mekanisme pengambilan keputusan. Berdasarkan data yang diperoleh pada GKJ
Salatiga Selatan, pendeta memiliki peranan sebagai pengajar, penengah, dan
konselor pastoral dalam pengambilan keputusan. Ketiga peranan ini memberikan
pengaruh dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan.
Adapun salah satu ciri khas dari proses pengambilan keputusan etis di GKJ
Salatiga Selatan adalah musyawarah. Musyawarah diyakini sebagai salah satu
langkah untuk menemukan kehendak Allah dalam pengambilan keputusan etis-teologis
di GKJ Salatiga Selatan. Selain itu, musyawarah juga membantu majelis gereja
menyelesaikan dilema moral yang dialami secara individu ketika akan mengambil
sebuah keputusan. Keputusan yang diambil diharapkan adalah keputusan
etis-teologis yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak menentang nilai-nilai
ajaran Yesus, khususnya nilai kasih. Indikator dari keputusan yang diambil
merupakan keputusan yang etis-teologis atau tidak adalah dengan melihat dampak
dari keputusan tersebut. Jika suatu keputusan berdampak positif maka keputusan
tersebut dinilai benar dan sesuai dengan kehendak Allah, begitupun sebaliknya.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan memberikan tinjauan
etis-teologis terhadap peran pendeta dalam pengambilan keputusan di GKJ
Salatiga Selatan.
Infodemi Di
Tengah Pandemi Menurut Perspektif Immanuel Kant
Authors Juliati Elisabeth Seran, Irene Ludji
Publication date 2022/11/30
Journal PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Volume 18
Issue 2
Pages 185-197
Description
Infodemic in the middle of a pandemic is a
crucial problem because the issue has become a phenomenon that morally harms
the quality of human life. The amount of information on social media related to
COVID-19 includes hoaxes that lead users to wrong thinking and acting. In
Indonesia, many negative cases occur due to consuming scams on social media.
Seeing the infodemic amid the pandemic, the authors used Immanuel Kant's
ethical theory to analyze the phenomenon. Kant's ethics theory emphasizes the
role of individuals as moral agents. The results from this analysis show that
individuals' inability to play their part as moral agents allows the
development of an infodemic in the middle of a pandemic. Apathy in accepting
and disseminating information to others without verification is unethical and
ultimately influences the quality of the community's life.
Authors Asyrelina March Br Barus, Irene Ludji
Publication date 2022/12/28
Journal Integritas: Jurnal Teologi
Volume 4
Issue 2
Pages 104-115
Description
Artikel ini membahas tentang tinjauan teori
tindak tutur terhadap dampak khotbah radio GKMI Perjanjian-Nya, Kabanjahe di
tengah pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif. Artikel ini terdiri atas tiga bagian. Di bagian pertama, penulis
membahas tentang pandemi COVID-19 dan pelayanan yang dilakukan oleh GKMI
Perjanjian-Nya selama masa pandemi. GKMI Perjanjian-Nya melakukan pelayanan
kreatif di tengah pandemi dengan memanfaatkan media radio. Tujuan pelayanan
yang dilakukan melalui media radio adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan
spiritualitas komunitas di tengah pandemi. Di bagian kedua, penulis membahas
tentang teori tindak tutur yang dipelopori oleh John Langshaw Austin dan
dikembangkan oleh Anna Cho. Teori tindak tutur yang digunakan dalam analisa
artikel ini didasarkan terutama pada definisi lokusi, illokusi, dan perlokusi
yang dijabarkan oleh Cho. Pada bagian ketiga, penulis memaparkan data hasil
penelitian dan analisa dengan menggunakan kajian teori tindak tutur. Artikel
ini menyimpulkan bahwa pelayanan khotbah radio yang dilakukan oleh GKMI
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP
Kelas VIII
Authors Ph.D Irene Ludji, M.Si Rinny Kaligis, M.Th Ed. Dr. Daniel Nuhamara
Publication date 2022
Volume 1
Pages 202
Publisher Penerbit ANDI
Dinamika Religiositas dalam Pancasila dan
Dasar Etis Soldiaritas Berbangsa di Masa Pandemi Covid-19
Authors Ph.D Irene Ludji
Publication date 2022
Book Sosiologi Agama di Indonesia: Kesatuan, Keadilan, dan Kekerasan
Volume 1
Pages 6-25
Publisher BPK Gunung Mulia
Sosiologi Agama di Indonesia: Kesatuan,
Keadilan dan Kekerasan
Authors Ed. Suwarto Adi, Irene Ludji, Iky Sumarthina Putri P, Jacob Daan Engel, Tony Tampake
Publication date 2022
Volume 1
Pages 297
Proceedings Healing and Empowering: Towards a Healing and Empowering Religious Education in Digital Technology Era
Authors Ed. Irene Ludji, Iky Sumarthina P Prayitno, Mariska Lauterboom
Publication date 2022
Conference International Seminar 53rd Anniversary of the Faculty of Theology Satya Wacana Christian University
Volume 1
Issue 1
Pages 64
2021
Peran Etika Solidaritas dalam Perlindungan
Perempuan dan Anak di Masa Pandemi Covid-19
Authors Irene Ludji
Publication date 2021/3
Book Ekofeminisme V: Pandemi Covid-19, Resilensi, dan Regenerasi
Kapitalisme
Volume 5
Pages 178-195
Publisher Parahita Press
Authors Irene Ludji
Publication date 2021
Institution The Claremont Graduate University
Description
The 21 st century is clearly the age of
information. This age of information is crucial in human progress because human
beings are informational beings. The 21 st century has been shaped by the
massive use of information technology, which in turn created a previously
unimaginable level of global connectivity. Central to this change is the
internet that makes instant interconnectivity possible. This dynamic innovation
has drastically and permanently changed our lives as interdependent social
beings. The seemingly appealing world has become an integral part of the 21 st
century is bringing about dramatic social change, where we are connected but
also disconnected: we have instant communication with the other but no real
awareness of the other; we can quickly form an online community, but we are
slow in understanding the true meaning of community.
Dinamika Religiositas dalam Pancasila dan
Dasar Etis Solidaritas Berbangsa di Masa Pandemi Covid-19
Authors Ph.D Irene Ludji
Publication date 2021
Conference Seminar Agama-Agama ke-36 PGI
2020
The Acting
Person on the US-Mexico Border: Revisiting Karol Wojtyla’s Idea of Being a
Neighbor
Authors Irene Ludji
Publication date 2020/9/10
Journal Indonesian Journal of Theology
Volume 8
Issue 1
Pages 62-76
Description
Artikel ini membahas gagasan Karol Wojtyla
tentang the acting person yang diletakan dalam konteks migran dan sukarelawan
kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Artikel ini terbagi atas
tiga bagian. Pada bagian pertama, dibahas konteks yang dihadapi oleh migran dan
sukarelawan kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Para migran
harus menghadapi berbagai bentuk kekerasan di perbatasan, dan para sukarelawan
kemanusiaan memilih untuk bersama-sama berjuang dengan mereka untuk keluar dari
situasi ini. Pada bagian kedua, dijelaskan ide-ide utama yang dipresentasikan
oleh Karol Wojtyla dalam buku “The Acting Person” yang diterbitkan pada tahun
1969 sebelum ia ditabiskan menjadi Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1978. Di
dalam buku tersebut, Karol Wojtyla membahas pentingnya konsep the acting person
lewat partisipasi secara sadar dalam tindakan solidaritas dengan orang lain
untuk mencapai kebaikan bersama (common good). Pada bagian ketiga, disajikan
refleksi kritis tentang hubungan antara konteks migran dan pengalaman kerja
kemanusiaan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko dengan gagasan Wojtyla
tentang the acting person sebagai sesama manusia (neighbor). Dengan menempatkan
ide Karol Wojtyla dalam dialog dengan konteks di perbatasan Amerika Serikat dan
Meksiko, saya berharap dapat memperluas aplikasi pemikiran Wojtyla dalam
diskusi kontemporer.